Perawatan sistem bahan bakar sepeda motor

shares

sistem bahan bakar sepeda motor


Sistem bahan bakar yang ada pada sepeda motor merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi seseorang yang memiliki sepeda motor baik itu mesin 4 tak maupun mesin 2 tak. Pada bagian ini kita akan membahas mengenai bagaimana perawatan dari suatu sistem bahan bakar sepeda motor mesin 4-tak. Pembahasan tentang perawatan sistem bahan bakar ini dimulai dengan perawatan tangki bahan bakar.

#1 Perawatan tangki bahan bakar

Bagian utama dari sebuah sistem bahan bakar terdiri dari tangki bensin, kran bensin yang di dalamnya terdapat juga saringan bensin, selang bensin dan karburator. Sepeda motor yang anda miliki sekarang menggunakan bahan bakar yakni bensin. Bensin yang ditampung dalam tangki bensin kemudian dialirkan melalui saringan bensin, selang bensin dan kemudian ke karburator. Bensin yang dalam karburator dicampur dengan udara sehingga berbentuk gas. Gas campuran antara udara dan bensin dimasukkan ke dalam silinder pada langkah isap.

a) Tangki Bensin

Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan atau menampung bensin. Tangki bensin dibuat dari plat baja tipis. Pada bagian atas terdapat lubang untuk memasukkan bensin. Lubang tersebut dibuka dan ditutup dengan tutup tangki. Tutup tangki dilengkapi dengan kunci pengaman agar tidak dapat dibuka bila tanpa kunci. Agar tidak terjadi tekanan gas dalam tangki bensin, tangki bensin dilengkapi dengan saluran udara yang terdapat pada tutup tangki. Tangki bensin biasanya ditempatkan lebih tinggi dari karburator agar bensin dengan beratnya sendiri dapat mengalir ke karburator.

b) Kran bensin

Pada kran bensin terdapat handel yang berfungsi untuk membuka dan menutup lubang keluaran bensin dari tangki bensin. Untuk mengeluarkan bensin, handel digeser hingga pada posisi ON. Untuk menghentikan aliran bensin maka handel digeser pada posisi OFF. Apabila handel pada posisi on dan bensin habis, kita dapat menggeserkan handel tersebut ke posisi RES sehingga bensin cadangan (reserve) dapat digunakan. Untuk Handel ini biasanya ditemukan di sepeda motor sport. Sehinga sangat aneh saja jika sebuah motor sport kehabisan bensin kemudian harus di dorong ke pom bensin pertamina. Oleh sebab itu, jika kita memiliki motor jenis sport memiliki sedikit kelebihan mengenai penggunaan kran bensin karena pada motor sport akan ditemukan 3 posisi handel yakni posisi ON, OFF dan RES.


Lanjut lagi yahh, pada kran bensin motor terdapat saringan yang berfungsi untuk menahan kotoran yang terbawa bensin. Kotoran yang berat akan mengendap di bagian bawah dari saringan, sedang kotoran yang ringan akan menempel pada saringan. Apabila rusak, saringan tidak dapat diperbaiki dan mau tidak mau kita sebagai si pemilik kendaraan harus menggantinya dengan yang baru.

c) Selang Bensin

Selang terbuat dari karet dengan kualitas tertentu sehingga tidak lonyot atau kendor ketika terkena bensin, serta bahan selang bensin harus tahan terhadap getaran. Dalam pemasangan selang, ujung-ujung selang dipasangi klem agar dapat bensin yang mengalir dari tangki tidak mengalami kebocoran. 

Untuk pemeriksaan tangki sepeda motor kesayangan anda lakukan hal berikut:

  1. Periksa apakah tangki bahan bakar dalam keadaan bersih. Apabila terdapat endapan kotoran di dalam harus segera dibersihkan. 
  2. Periksa kran bahan bakar. Apabila terdapat kotoran yang menempel pada saringan dan mengendap dibagian bawah saringan.

#2 Perawatan Saringan Udara

Saringan udara berfungsi untuk menangkap kotoran dari udara yang akan masuk dalam silinder sehingga udara yang bercampur dengan bensin dan masuk ke dalam silinder adalah udara yang bersih. Komponen harus tetap terjaga dari kerusakan sehingga kita harus selalu melakukan perawatan bahakan jika kondisi sudah buruk maka harus segera diganti.

Apabila udara yang dipakai dalam pembakaran tidak bersih maka akan mengakibatkan:

  1. Saluran pada karburator akan tersumbat kotoran sehingga aliran bensin tidak lancar.
  2. Campuran udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder tidak bersih sehingga dapat merusak silinder dan proses pembakaran akan berlangsung tidak sempurna.

Untuk melakukan perawatan atas saringan udara, langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. lepasakan saringan udara, periksa kemudian dibersihkan dari kotoran dan debu.
  2. Terhadap elemen saringan udara yang dibuat dari busa urethena, cuci dengan cairan (solven) yang tidak mudah terbakar kemudian peras secara perlahan. Jangan dibersihkan dengan bensin atau cairan lain yang mengandung unsur kimia karena akan menyebabkan elemen itu menjadi mudah terbakar, lapuk dan kurang menyerap.
  3. Untuk elemen saringan udara yang terbuat dari kertas, apabila permukaannya kotor, pertama-tama ketokkan elemen secara perlahan agar debu dan kotoran terlepas dan kemudian tiup elemen dengan hembusan udara kompresor dari dalam ke luar. Elemen kertas tidak dapat dibersihkan dengan cairan. Oleh karena itu harus diganti secara periodik.

#3 Perawatan Karburator

Karburator berfungsi untuk mencampurkan udara dan bensin sehingga menjadi gas dan untuk mengatur pemasukan gas ke dalam silinder. Gas merupakan partikel-partikel yang sangat halus sehingga mudah terbakar. Selain itu karburator juga harus sanggup melayani penyampuran udara dengan bensin dan memasukkanya ke dalam silinder sesuai dengan beban dan kecepatan motor.

Perbandingan udara dengan bensin dinyatakan dengan berat. Secara teoritis perbandingan yang sempurna adalah 1 gram bensin berbanding 15 gram berat udara. Apabila perbandingan udara lebih besar, misalnya 1 gram berat bensin berbanding 18 gram berat udara maka disebut dengan campuran miskin. Sebaliknya, bila campuran udara lebih sedikit, misalnya 1 gram berat bensin berbanding dengan 13 gram berat udara maka disebut campuran kaya.


Kebutuhan campuran udara dan bensin di dalam motor tergantung pada temperatur, beban, dan kecepatannya. Untuk putaran stasioner, beban berat, percepatan tinggi, membutuhkan campuran kaya, sedang untuk putaran mesin normal dan beban ringan maka dibutuhkan campuran miskin. Variasi dalam perubahan perbandingan campuran udara dan bensin dapat dilakukan secara otomatis oleh bagian-bagian peralatan yang terdapat dalam karburator. 

Untuk perawatan karburator, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Lepaskan karburator dari dudukannya dan lepaskan skep gas.
  2. Lepaskan kabel gas dari klep dengan menekan pegas kemudian tarik kabel gas sampai lepas.
  3. Lepaskan penahan jarum skep dan jarum skep, kemudian periksa skep dan jarum skep terhadap goresan, keausan atau kerusakan, ganti bila perlu.
  4. Lepaskan magkuk pelampung dari badan karburator dengan melepas baut pengikatnya.
  5. Tarik keluar engsel pelampung, lepaskan pelampung dan katup pelampung. Periksa pelampung dari perubahan bentuk atau adanya bahan bakar yang masuk ke dalamnya. Ganti dengan yang baru bila perlu. Periksa katup pelampung dan dudukannya terhadap keausan dan kerusakan. Ganti katup pelampung dengan yang baru bila perlu.
  6. Lepaskan penyiram utama, penyiram stasioner, sekrup penyetel udara, pegas dan cincin.
  7. Lepaskan pompa akselerator, tutup pompa akselerator, pegas, dan lepaskan membran. Periksa membran dari keretakan dan kerapuhan. Ganti dengan yang baru bila diperlukan apabila terdapat kerusakan berat.
  8. Longgarkan mur pengunci penyetelan pompa akselerator dan putar sekrup penyetel dengan arah berlawan dengan putaran jarum jam sampai hubungan terlepas dari lengan pompa. Setelah itu lepaskan sekrup, plat pemasangan, lengan pompa, pegas, bos dan penyetel.
Setelah komponen-komponen karburator dilepas, bersihkan juga saluran-saluran di dalam karburator dengan kawat kecil kemudian semprot dengan hembusan udara kompresor. Periksa setiap bagian dari keausan atau kerusakan. Setelah yakni bahwa komponen-komponen karburator telah bersih dan tidak ada yang rusak maka komponen-komponen tersebut dapat dipasang kembali.

Setel komponen karburator tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pasang penyiram utama.
  2. Pasang penyiram stasioner.
  3. Pasang katup pelampung, dan engsel pelampung. Tinggi pelampung dapat disetel apabila lidah pelampung terbuat dari logam. Dengan alat ukur jangka sorong, ukur tinggi pelampung. Untuk GL PRO dan GL MAX, tinggi pelampung ada 14 +/- 1,0 mm. Apabila tinggi pelampung tidak sesuai dengan spesifikasi maka bengkoklah lidah pelampung sesuai kebutuhan.
  4. Pasang O-ring pada mangkok pelampung kemudian pasang mangkuk pelampung dan kencangkan sekrupnya.
  5. Pasang sekrup penyetel udara dan pegasnya. Setel sekrup penyetel udara dengan cara memutar ke dalam sampai mentok (tidak dapat diputar lagi), kemudian putar keluar sesuai spesifikasinya. Untuk GL PRO, I-I ⅛ putaran sedang untuk GL MAX, 2-2 ½ putaran.
  6. Pasang pompa akselerator dengan urutan kebalikan urutan ketika melepas komponen-komponenya.
  7. Pasang sekrup penyetel gas.
  8. Pasang jarum penyiram gas pada katup gas dan pasang penahan jarum penyiram gas (needle clip). Pada jarum penyiram gas terdapat 5 alur sehingga pemasangan klip pada jarum penyiram gas dapat diubah-ubah. Posisi klip semakin ke atas berarti jarum semakin ke bawah, celah pada penyiram utama semakin kecil sehingga bensin yang disemprotkan semakin sedikit sehingga diperoleh campuran miskin. Sebaliknya, posisi klip makin ke bawah maka posisi jarum penyiram semakin ke atas, celah pada penyiram utama semakin besar sehingga bensin yang disemprotkan semakin banyak sehingga diperoleh campuran kaya. Adapun penyetelan jarum penyiram untuk GL PRO dan GL MAX adalah pada alur ke 3.
  9. Pasang pegas dan kabel gas pada gas.
  10. Pasang katup gas pada karburator.
  11. Pasang kabel pompa akselerator pada cekungan di sayap pompa, kemudian setel pompa akselerator.
  12. Pasang karburator dan kencangkan mur pengikatnya.
  13. setel jarak main bebas gas tangan dengan menyetel mur penyetel sampai diperoleh sudut putar handel gas 10 - 15 derajat.
  14. Hidupkan mesin.
  15. Setel sekrup penyetel gas dengan memutar ke dalam atau ke luar sehingga diperoleh putaran stasioner yang halus.
Catatan : untuk sepeda motor lama, yang mana penyetelan sekrup penyetel udara sudah tidak sesuai dengan standar spesifikasi maka penyetelan sekrup penyetel udara dilakukan pada mesin hidup dengan memutar keluar sampai diperoleh putaran stasioner yang halus.

Artikel Terkait

0 Komentar:

Post a Comment