Mengenal Bagian utama Sistem katup pada Sepeda Motor
10:18 PM |
Mekanisme dan sistem katup Sepeda Motor. Di era industri Otomotif sepeda motor sudah dibekali dengan mesin 4-tak yang mempunyai langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang. Untuk setiap kerja katup hanya dibutuhkan dalam 2 proses langkah, yaiu langkah hisap dan langkah buang. Mekanisme katup ini dirancang sedemikian rupa sehingga poros kam akan mengalami satu kali putaran untuk bisa menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap 2 kali putaran poros engkol. Berikut ini saya ingin jelaskan mengenai bagian-bagian utama dari sistem katup sepeda motor khususnya yang bermesin 4 langkah :
A) Unit Katup
Unit katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran hisap yang disebut unit katup hisap sedangkan unit katup yang berfungsi untuk menutup dan membuka saluran buang disebut dengan unit katup buang. Susunan pokok bagian-bagian unit katup terdiri dari :
#1 Katup
Mungkin anda sedikit bingung apa sebenarnya dengan pengertian dari katup dalam bidang otomotif khusus bagian mesin. Sebenarnya katup hampir sama pengertian dengan saluran. Pada semua jenis motor terdapat dua jenis katup atau saluran yakni katup hisap dan katup buang. Kalau saya sederhanakan bahasanya maka saluran pada mesin ada 2 yaitu saluran masuk dan saluran buang.
Jika kita ingin membedakan yang mana katup hisap dan katup buang maka anda harus lihat ukuran diameter penutupnya. Maksudnya untuk katup buang ukuran diameter kepala katup buang cenderung lebih besar dibandingkan dengan katup hisap. Ini dikarenakan katup buang dirancang agar dapat meningkatkan efisiensi kinerja dari pengisian antara bensin dan campuran udara ke dalam silinder mesin.
#2 Pegas Katup
Pegas katup (valve spring) merupakan pegas spiral untuk menutup katup lagi setelah pelatuk katup (rocker arm) bergerak menjauhi batang katup. Pegas katup pada masing-masing katup ada 2 macam, yaitu pegas katup bagain luar (valve ex) dan pegas katup bagian dalam (valve in) yang mempunyai tegangan berbeda.
Pegas katup dibuat dari campuran baja chrom - vanadium sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap kelelahan. Gaya yang diperlukan untuk menutup katup oleh pegas tidak perlu tinggi, tetapi cukup untuk menutup katup dengan rapat pada dudukannya dan dapat mengatasi gaya kelembaman mekanis katup dengan gerak cepat.
Pegas, katup yang terdiri dari 2 gulungan spiral, kedua-duanya diapit di antara 2 ring dudukan pegas katup. Pada pemasangannya, kedua pegas dipasang saling berlawanan arah agar tidak saling bergencet satu sama lain. Apabila tegangan pegas lemah, gas mungkin akan keluar sehingga tenaga mesin jadi berkurang.
#3 Bos Katup
Bos katup (valve guide) atau jalan katup berfungsi untuk bantalam katup, dibuat dari logam yang memiliki sifat sebagai penghantar panas yang baik dan tahan haus. Panas batang katup dapat dihantarkan oleh bos katup ke kepala silinder.
Bos katup dipasang pada kepala silinder dengan cara disusutkan. Caranya, kepala silinder dipanaskan terlebih dahulu sehingga lubang tempat bos katup bertambah besar, baru kemudian bos katup dipasang dengan cara ditekan.
#4 Dudukan katup
Dudukan katup pada kepala silinder berbentuk cincin yang dipasang dengan teknik tekan. Permukaan diasah dengan sudut sesuai sudut kepala katup, yaitu 45 derajat. Permukaan dudukan katup harus halus dan rapat terhadap katupnya agar tidak terjadi kebocoran. Antara dudukan katup dan kepala katup biasanya dilakukan skuur klep (valve grinding) menggunakan amril pengasah. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kerapatan.
B) Masa Kerja Katup
masa kerja katup (valve timing) adalah saat membuka dan menutupnya katup yang berhubungan dengan posisi pergerakan torak. Pada saat mesin berputar dengan kecepatan tinggi maka katup harus membuka lebih cepat dan menutup lebih lambat. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi masuknya campuran udara dan bensin ke dalam silinder sebanyak mungkin. Sebaliknya, katup buang akan membuka sebelum langkah usaha berakhir dan tetap terbuka sampai beberapa saat setelahlangkah hisap dimulai.
Masa kerja katup dinyatakn dalam bentuk yang menunjukkan besarnya sudut perputaran poros engkol berdasarkan kedudukan torak pada TMA atau TMB. Pada Honda GL Pro, katup hisap membuka 10 derajat. sebelum TMA dan menutup 40 derajat setelah TMB sementara katup buang membuka 40 derajat sebelum TMB dan menutup 10 derajat setelah TMA.
Masa kerja katup dinyatakn dalam bentuk yang menunjukkan besarnya sudut perputaran poros engkol berdasarkan kedudukan torak pada TMA atau TMB. Pada Honda GL Pro, katup hisap membuka 10 derajat. sebelum TMA dan menutup 40 derajat setelah TMB sementara katup buang membuka 40 derajat sebelum TMB dan menutup 10 derajat setelah TMA.
C) Unit Pembuka Katup
Dari point di atas sebenarnya saya sudah jelaskan bahwa katup terbagi atas dua yakni katup hisap dan katup buang. Kedua katup ini memiliki unit pembuka katup. Fungsi dari sebuah pembuka katup berguna untuk membuka katup hisap atau membuka katup buang sehingga pencampuran antara bensin dan udara serta pembuangan gas dari sisa pembakaran dapat berlangsung. Untuk jelasnya susunan dari unit/bagian pembuka katup pada sebuah sepeda motor dibedakan sebagai berikut:
#1. pelatuk katup
Pada poros tetap (shaft) dengan kombinasi bantalan luncur terpasang pelatuk katup (rocket arm). Apabila anda ingin menyetel kerenggagan katup hisap maka baut penyetel ataupun mur pengunci terletak pada bagian ujung pelatuk katup tersebut. Nilai dari kerenggangan katup hisap sama dengan kerenggangan katup buang, yaitu 0,05 mm.
#2. Poros Kam
Poros kam (cam shaft) disebut juga poros nok atau poros bubungan. Dalam sebuah mesin sepeda motor poros kam sangat berperan penting dalam menghasilkan gerak pada motor. Adapun peran dari sebuah poros kam yakni mekonversi gerak berputar pada katup menjadi gerak lurus. Fungsi lain dari poros kam bisa dikatakan mengatur proses pembukaan pada katup.
Suplai tenaga mesin dari perputaran poros kam dihasilkan dari hasil perputaran poros engkol kemudian terhubung dengan roda gigi (spocket). Ujung lain dari poros engkol juga bertugaskan terhubung ke rantai (chaim) dan roda gigi (sprocket) yang dipasangkan pada poros kam.
Kesesuaian antara putaran poros kam dengan putaran poros engkol juga menentukan kesesuaian antara pengaturan pergerakan katup dengan pergerakan torak pada setiap lagnkah untuk mencapai satu kali proses usaha.
Untuk mencapai kesesuaian tersebut maka jumlah gigi-gigi roda gigi pada poros kam 2 kali lebih banyak daripada jumlah gigi pada roda gigi poros engkol. Dengan demikian dalam setiap 2 putaran poros engkol, poros kam hanya berputar sekali sehingga katup hisap dan katup buang masing-masing terbuka sekali.
Sesuai dengan jumlah dari katupnya, poros kam tersusun dari 2 kam. Setiap kam berfungsi untuk mengatur pembukaan dari masing-masing katup. Hubungan antara kam dan pelatuk katup terjadi saat pelatuk katup tersebut memberi tekanan ke katup utama.
#3. Penggerak Poros Kam
Konstruksi pengerak poros kam disusun dari sebuah roda gigi yang disisipkan pada bagian poros engkol. Bagian rantai kam yang di kanan dan kirinya terdapat tensioner (fiber) dan juga bagain roda gigi pada poros kam tersebut. Baca juga:
Perputaran dari poros engkol dapat diteruskan ke poros kam apabila terdapat susunan perantara antara roda gigi pada bagian poros engkol, rantai kam dan roda gigi pada bagian poros kam.
Perbandingan jumlah gigi antara poros kam dengan roda gigi yakni jumlah poros kam 2 kali lebih banyak daripada roda gigi. Sehingga hasilnya, saat terjadi dua putaran pada poros engkol itu akan membuat poros kam hanya dapat berputar sebanyak satu kali saja.
Perbandingan jumlah gigi antara poros kam dengan roda gigi yakni jumlah poros kam 2 kali lebih banyak daripada roda gigi. Sehingga hasilnya, saat terjadi dua putaran pada poros engkol itu akan membuat poros kam hanya dapat berputar sebanyak satu kali saja.
#4. Penyetel Tensioner
Penyetel tensioner berfungsi untuk menyetel tensioner (fiber) sehingga diperoleh ketegangan rantai mesin yang sempurna, yaitu 1 - 2 mm. Dalam keadaan ini mesin tidak akan berisik atau mendesing. Pada dasarnya penyetel tensioner dapat dilakukan dalam 3 cara berikut saya akan bahas mengenai hal penyetel tensioner.
Nah demikian ulasan saya mengenai Sistem katup pada sepeda motor semoga anda lebih paham mengenai hal ini. Alangkah baiknya jika ada selalu update denga memiliki pengetahuan dasar tentang komponen-komponen mesin pada sepeda motor. Untuk itu anda harus selalu membaca artikel kami yang lain sehingga anda akan memiliki pengetahuan dasar tentang sepeda motor.
a) Tensioner Manual
Untuk jenis tensioner ini dilakukan dengan cara melonggarkan sebuah mur pengunci setelan motor. Setelah kita melonggarkan mur pengunci barulah baut penyetel dikeraskan kembali sampai kekencangannya pas. Jika sudah lakukan usahakan bunyi berisik dari rantai keteng hilang. Kemudian mur pengunci setelan yang tadi kita longgarkan dikeraskan kembali.
b) Tensioner Semi Otomatis
Peyetelan dengan menggunakan cara ini dapat dilakukan dengan mlonggarkan baut penahan batang penegang, sehingga per tensioner akan terdorong sendiri. Apabila seletelah melakukan hal ini suara mesin kedengar lebih halus maka kita bisa mengencangkan kembali baut penahan tersebut. Namun terkadang dorongan dari per pendorong batang penegang kurang kuat dikarenakan rantai terlampau tua atau kendor. jadi kita bisa membantu dengan cara mengencangkan baut penyetel dengan menggunakan cara manual.
c) Tenioner Otomatis
Pada jenis ini kita tidak perlu melakukan penyetelan karena per akan terus mendorong batang penegang secara otomatis seperti pada jenis motor Honda Grand.Nah demikian ulasan saya mengenai Sistem katup pada sepeda motor semoga anda lebih paham mengenai hal ini. Alangkah baiknya jika ada selalu update denga memiliki pengetahuan dasar tentang komponen-komponen mesin pada sepeda motor. Untuk itu anda harus selalu membaca artikel kami yang lain sehingga anda akan memiliki pengetahuan dasar tentang sepeda motor.
0 Komentar:
Post a Comment