Mengenal sistem pengapian sepeda motor

shares

sistem pengapian sepeda motor

Sistem Pengapian sepeda motor. Sistem pengapian listrik arus bolak-balik dengan platina sering dijumpai pada jenis sepeda motor sport 4-tak seperti Honda Cb, Honda GL, Honda GI Pro, Honda GL Max. Sedangkan Honda Mega Pro, Honda Tiger, Yamaha Scorpio menggunakan sistem pengapian CDI, Fungsi plaina dan CDI adalah sama, yaitu sebagai pemutus arus, listrik arus bolak-balik berasal dari generator AC. Sistem pengapian yang menggunakan arus listrik berasal dari generator disebut sisem pengapian magnet.
Berikut ini saya akan bahas mengenai jenis-jenis sistem pengapian yang ada pada sepeda motor:

#1 Sistem Pengapian menggunakan Kontak Platina

Pembakaran campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar menggunakan loncatan bunga api listrik dari elektrode busi. Sumber listrik berasal dari generator lisrik tegangan rendah yaitu 12 volt atau 6 volt. Tetapi dengan bantuan alat pemutus arus (kontak plaina), kapasior (kondensator) dan koil, maka listrik tegangan rendah dari generator AC dapat diubah menjadi listrik tegangan tinggi mencapai 10.000 - 20.000 volt. Jika dipikir-pikir ternyata tegangan listrik pada motor kita sangat besar juga yahh.


Listrik tegangan tinggi yang super besar ini kemudian dialirkan ke busi sehingga terjadi loncatan bunga api pada elektrode busi. Agar lebih paham lagi bagian-bagian dari sistem pengapian dengan menggunakan kontak platina adda baiknya kita bahas satu persatu.

a) Koil

Koil (Coil) berfungsi untuk mengubah listrik tegangan rendah dari generaor menjadi listrik tegangan tinggi yang mencapai 10.000 - 20.000 volt atau lebih yang kemudian dialirkan ke busi untuk mendapatkan loncatan bunga api lisrik pada elektrode busi.

Koil terdiri dari inti dan dua kumparan kawat email. Kedua kumparan tersebut digulung pada inti besi. Kumparan pertama disebut kumparan primer dengan jumlah 300 sampai 400 lilitan kawat kasar dengan diameter 0,6 mm sedangkan kumparan yang kedua disebut kumparan sekunder dengan jumlah 15000 - 20000 gulungan kawat halus dengan diamter 0,005 mm.

Kumparan sekunder digulung pada inti koil, sedangkan kumparan primer digulung di luar kumparan sekunder. Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat anatara lapisan, kumparan yang berdekatan disekat dengan kertas yang mempunyai tahanan yang tinggi.

Cara kerja koil adalah sebagai berikut:

Ketika kunci kontak di-on-kan maka arus lisrik dari generator AC mengalir ke kumparan primer sehingga terbenuk medan magnet di sekeliling inti koil. Apabila dengan tiba-tiba aliran lisrik diputuskan oleh kontak platina yang sedang membuka maka inti koil akan kehilangan kemagnetannya sehingga menyebabkan terbangkitnya listrik induksi sendiri pada kumparan primer sebesar 300 - 400 volt. Sedangkan pada kumparan sekunder akan terbangkit listrik tegangan tinggi sebesar 10000 - 20000 volt. Listrik tegangan tinggi inilah yang dialirkan ke busi.

b) Pemutus Arus

Fungsi platina sebagai saklar (pemutus arus) dari kumparan primer koil ke massa. Platina dipasang pada pelat tempat kedudukan platina dengan baut pengikat dan baut penyetel. Plaina terdiri dari sepatu platina dari fiber dan pelat per pengembali. Cara kerjanya, plaina dapa terbuka oleh advancer dan akan menutup kembali oleh pelat per pengembali. Pada piringan kedudukan plaina di bagian tepinya terdapat lubang yang melebar beserta baut pengikatnya, gunanya agar piringan dapat digeser-geser kedudukannya untuk menyetel voor dan naa pengapian.

c) Advancer

Advancer berfungsi untuk membuka plaina. Advancer dilengkapi dengan lengan yang berfungsi untuk memajukan/mempercepat saat pengapian pada waku mesin berputar tinggi samapai 300 - 400 ppm (putaran per menit). Advancer dipasang pada poros kam sehingga ketika poros kam berputar, selain menggerakkan pelatuk katup, juga memutar advancer.

Prinsip kerja advancer adalah adanya gaya sentrifugal. Apablia mesin berputar di aas putaran langsam maka kedua lengan/pelatuk pada advancer akan mengembang sampai mencapai batas pengembang maksimal setelah mesin mencapai putaran 3000 - 4000 ppm.

Akibat pengembangan lengan advancer tersebut maka tonjolan atau nok advancer akan bergeser/berpindah posisi ke arah berlawanan jarum jam. Dengan demikian selama mesin pada putaran inggi maka tonjolan/nok advancer akan mempercepat penekanan fiber platina sehingga akan mempercepat pembukaan platina atau mempercepat busi memercikkan bunga api.

d) Kapasior

Kapasitor atau kondesator berfungsi sebagai pengaman, dengan jalan menampung kelebihan arus listrik dari kumparan primer koil, dan membantu memperbesar tegangan listrik ke koil, dengan mempercepat lenyapnya kemagnetan pada inti kumparan koil sewaktu platina mulai merenggang dan menjaga agar platina tidak lekas terbakar.

Kapasitor dipasang paralel terhadap kontak platina. Pada saat bekerja, kapasior mengabsorbsi arus listrik dalam kumparan primer bila kontak pemutus dibuka. Dengan begitu pembentukan busur nyala dapat dihindari. Selain itu juga turu membantu memperkuat kemagnetan yang timbul dalam inti besi. Dengan demikian busur api yang dihasilkan padda elektrode busi menjadi lebih baik.

apabila mengganti kapasitor, kapasitasnya harus sesuai dengan kapasitas standar aslinya. Karena apabila kapasitor itu memiliki kapasitas yang lebih besar maka akan mengakibatkan platina hamer meruncing. Sebaliknya, apabila kapasitas kapasitor lebih kecil maka platina hamer lekuk (fong).

e) Busi

Busi disekrupkan ke dalam ruang bakar dan berfungsi untuk menghasilkan loncatan bunga api listrik pada celah elektrode busi, yaitu dengan menciptakan perbedaan tegangan yang tinggi di antara kedua celah elektrode busi itu. Munculnya bunga api akan membakar campuran udara dan bensin dalam ruang bakar.

Pada saat bekerja, busi menerima tegangan 10.000 volt dengan suhu 200 derajat Celcius selama langkah pembakaran (kerja), tetapi kemudian akan turun drastis pada langkah hisap karena didinginkan oleh campuran udara dan bensin. Perubahan yang sangat cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi secara berulang-ulang setiap dua putaran poros engkol. Dengan kondisi tersebut maka busi harus tahan terhadap panas yang tinggi dan mempunyai daya tahan listrik yang baik.

Berikut ini saya akan paparkan bagian-bagian utama dari sebuah busi yang ada pada sepeda motor agan:

  1. Terminal adalah sebagai tempat unuk menghubungkan busi dengan  koil.
  2. Elektrode pusat meneruskan arus listrik tegangan tinggi ke elektrode tengah. Elektrode tengah. Elektrode tengah (positive elecrode) dan elektrode sisi (Negaive electrode) yang memberikan loncatan bunga api listrik di dalam ruang bakar.
  3. Insulator keramik untuk memegang elektrode tengah dan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik tegangan tinggi anara elektrode tengah dan casing. Insulator dibuat dari porselin aluminium murni yang mempunyai daya tahan panas yang sangat baik, kekuatan mekanik, kekuatan dielektrik pada temperatur tinggi, serta penghantar panas.
  4. Elektrode tengah dan elektrode sisi dibuat dari paduan nikel yang mempunyai sifat tahan panas dan tahan karat. Antara elektrode tengah dan ekektrode sisi diberi renggang (gap) sebesar 0,8 - 0,9 mm. Adanya kerenggangan ini akan membangkitkan loncatan bunga api listrik yang digunakan untuk pembakaran campuran udara dan bensin.
Spesifikasi busi yang bisa digunakan adalah tipe NGK DBEA atau ND X24EP-U dengan jarak renggang 0,6 - 0,7 mm. Untuk Honda Tiger adalah 0,8 - 0,9 mm.

Cara kerja sistem pengapian dengan kontak platina adalah sebagai berikut:

  1. Sewaktu motor dihidupkan (distater), roda penerus magnet berputar. Magnet permanen membuat kemagnetan yang berubah-ubah pada sepatu kumparan sehingga pada kumparan generator timbul arus listrik yang dialirkan ke kumparan primer koil.
  2. Sewaktu nok advancer tidak menyentuh sepatu platina maka platina merapat. Arus listrik dari kumparan primer koil dapat mengalir melalui kontak platina terus ke massa. Pada inti koil timbul kemagnetan.
  3. Sewaktu nok advancer menyentuh sepau platina maka platina merenggang. Arus listrik pada kumparan primer koil tidak dapat mengalir ke massa (idak ada aliran listrik). Kemagnetan pada inti koil hilang. Hilangnya kemagnetan pada intil koil menimbulkan arus listrik pada kumparan primer yang akan ditampung pada kapasior. Arus listrik pada kumparan sekunder beregangan tinggi dialirkan ke busi sehingga pada elektrode busi terjadi loncatan bunga api listrik untuk pembakaran campuran udara dan bensin pada ruang bakar.

#2 Sistem Pengapian Elektronik

Pengapian elektronik dikenal pula dengan sebutan pengapian CDI (Capasitive Discharge Ignition). Pada sepeda moor sport 4-tak yang menggunakan sistem pengapian listrik arus bolak-balik dengan CDI, listrik arus bolak-balik berasal dari generator AC sedangkan CDI berfungsi untuk memutuskan arus.

Pembakaran campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar menggunakan loncatan bunga api listrik dan elektrode busi. Sumber listik berasal dari generator listrik tegangan rendah, yaiu 12 volt. Dengan banuan CDI dan koil maka listrik tegangan rendah dari generator AC dapat diubah menjadi listrik tegangan tinggi yang mencapai 10.000 volt. Listrik tegangan tinggi tersebut dialirkan ke busi sehingga terjadi loncatan bunga api pada elektrode busi.

Berikut ini bagian-bagian utama dari sistem pengapian elektronik

a) CDI

CDI (Capasitive Discharge Ignition) berfungsi untuk memuuskan arus. Sistem pengapian CDI memperkenalkan sistem pengaturan pengapian secara elekronik yang mana tidak perlu ada penyetelan untuk mengubah waktu pengapian. CDI dapat rusask apabila terjatuh. Apabila konektor dilepaskan sewaktu ada arus yang mengalir, voltase yang dihasilkan akan berlebihan sehingga dapat merusak unit. Selalu matikan kontak sebelum melakukan pemeriksaan.

Sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik sering disebabkan oleh jeleknya sambungan konektor. Periksalah sambungan-sambungan itu sebelum melakukan pemeriksaan sisiem. Gunakan busi dengan derajat panas yang tepat. Penggunaan busi dengan derajat yang tidak tepat dapat merusak mesin.

Cara kerja sisem pengapian dengan CDI adalah sebagai berikut

  1. Sewaku motor dihidupkan (distarter), roda penerus magnet berputar. Magnet permanen membuat kemagnetan yang berubah-ubah pada sepatu kumparan sehingga pada kumparan generator imbul arus listrik yang dialirkan ke kumparan primer koil terus ke massa.
  2. Pada saat CDI bekerja sebagai pemutus arus maka arus listrik pada kumparan primer koil terputus secara mendadak. Kemagnetan pada inti koil menjadi hilang. Hilangnya kemagnetan pada inti kumparan mengakibatkan kumparan sekunder terinduksi listrik tegangan tinggi yang besarnya 10.000 - 20.000 volt. Listrik tegangan tinggi tersebut dialirkan ke elektrode busi sehingga timbul loncatan bunga api listrik yang digunakan untuk pembakaran bahan bakar di dalam silinder mesin.

b) Koil

Seperti pada pengapian platina, koil pada sistem pengapian CDI berfungsi untuk mengubah listrik tegangan rendah (12 volt) dari generator menjadi listrik tegangan tinggi hingga mencapai 10.000 volt atau lebih yang kemudian dialirkan ke busi untuk mendapatkan loncatan bunga api listrik pada elektrode busi.

Demikian mengenai ulasan sistem pengapian dari sepeda motor semoga kita sebagai pemilik kendaraan bisa memiliki sedikit pengetahuan dasar mengenai sepeda motor.

Artikel Terkait

0 Komentar:

Post a Comment