Mengenal sistem penerangan sepeda motor

shares

Sistem penerangan (lighting system) sangat diperlukan dan penting untuk keselamatan pengendara sepeda motor pada malam hari. Dengan adanya metode penerangan yang terpasang pada sepeda motor akan lebih menjaga keselamatan pengendara di waktu malam karena jalanan yang kita lewati bisa terlihat dengan jelas.

sistem penerangan sepeda motor

Pada sisi lainnya juga pengguna jalan yang lain dapat melihat kita saat berkendara, karena jika tidak ada indikator berupa sebuah penerangan maka kita tidak akan terlihat di jalan raya, resiko juga akan besar baik kita sebagai pengguna jalan atau orang lain. Oleh sebab itu sebuah sistem penerangan merupakan suatu hal yang sangat penting terpasang pada sepeda motor. 

Sistem penerangan Pada Motor

Ada bermacam-macam jenis sistem penerangan yang digunakan, antara lain sistem lampu besar, sistem lampu belakang, sistem lampu rem, sistem lampu tanda belok, dan sistem lampu instrumen. Agar anda lebih paham mengenai sistem penerangan pada sepeda motor berikut ini saya akan paparkan mengenai hal tersebut.

1.  Sistem lampu besar

Lampu besar merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan, umumnya dilengkapi dengan lampu jauh (high beam) dan lampu dekat (low beam), dan dinyalakan dengan satu saklar. Pada saat saklar digeser pertama maka lampu dekat yang menyala sedang apabila saklar digeser yang kedua maka lampu jauh yang menyala. Lampu besar atau lampu kepala disuplai listrik dari aki, sehingga lampu besar dapat menyala meskipun mesin dalam tidak hidup. Untuk mengetahui tips merawat aki baca juga tautan berikut:


Penggunaan lampu besar atau lampu depan pada kendaraan kesayangan kita merupakan sesuatu yang sangat penting agar terhindar dari kecelakaan. Jika kita amati jalan yang kebanyakan penuh dengan lubang dan tidak rata sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan apalagi jika kita berkendara di malam hari.

Oleh sebab itu kualitas dari sebuah lampu motor khususnya lampu bagian depan harus tetap prima sehingga kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Terkadang sering kita melakukan perubahan pada lampu depan dengan mengakali penggunaan lampu HID untuk motor. Pemasangan jenis lampu HID tergolong mahal dan dapat mengganggu sistem kelistrikan motor kita.

2.  Lampu belakang

Lampu belakang merupakan lampu kecil yang berguna untuk memberikan isyarat akan keberadaan sepeda motor anda pada malam hari bagi kendaraan lain yang ada di belakang. Lampu belakang didesain dengan menggunakan warna merah yang juga berfungsi sebagai lampu plat motor. Lampu belakang biasanya terhubung dengan sebuah saklar yang nantinya jika diaktifkan akan menyalakan lampu besar sehingga apabila lampu besar dinyalakan maka lampu belakang juga akan ikut menyala. Baca juga artikel lain dengan mengikuti tautan berikut:


Namun kenyataan kita biasanya melihat di jalan saat malam hari banyak pengendara sepeda motor yang dapat menyalakan lampu besar tetapi pada bagian belakang lampu ini tidak menyala. Hal ini sangat berbahaya apabila lampu belakang tidak menyala karena fungsinya memberikan isyarat kepada pengendara yang lain yang ada di belakang kita. 

3.  Lampu Rem

Sepeda motor baru yang kita beli dan di produksi dari pabrikan masing-masing merek misalnya Honda, Yamaha atau Suzuki memiliki struktur lampu rem (brake light) yang disatukan dengan lampu belakang. Tetapi struktur filamennya yang berbeda dan menggunakan saklar tarik yang dihubungkan dengan handel rem. Lampu rem terletak di bagian belakang kendaraan sebagai isyarat dan berfungsi untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang yang mengikuti saat kendaraan mengeram.

Kejadian lampu Rem tidak menyala bisa disebakan oleh dua kemungkinan yakni:

Yang pertama

Lampu belakang yang sudah lama dan perlu di ganti. Wajarlah jika komponen yang sudah terlalu lama digunakan suatu ketika akan mengalami error atau kerusakan. Oleh sebab itu kita patut untuk selalu mengecek kondisi motor sebelum melakukan perjalanan sehingga selalu aman saat berkendara.

Yang kedua

Kebiasaan kita yang lain saat berkendara selalu menginjak pedal rem secara tidak sengaja yang mengakibatkan lampu rem akan terus menyala. jika hal ini dibiarkan dan dilakukan terus-menerus maka lampu rem akan menghasilkan panas yang berlebihan. Pengaruh lain dari kebiasaan yang selalu menekan rem dengan tidak sengaja akan membuat kampas rem juga akan cepat habis. Oleh sebab itu kita sebagai pengendara harus memperhatikan hal ini dan berusaha agar tidak menekan pedal rem baik bagian depan atau pedal rem kaki untuk bagian belakang. 

4.  Lampu instrumen Panel (lampu meter)

Lampu ini digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel sehingga memungkinan pengendara dapat memebaca meter-meter dengan mudah dan cepat pada malam hari. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu besar menyala. Ada bermacam-macam lampu instrumen panel, antara lain untuk lampu jauh atau lampu dekat, lampu tanda belok ke kiri dan ke kanan.

5.  Lampu tanda belok (Sein)

Lampu tanda belok (turn signal light) biasanya kita sebut dengan lampu sein atau lampu weser merupakan lampu yang wajib dimiliki pada setiap kendaraan khususnya sepeda motor. Lampu sein terpasang di samping kanan atau kiri bagian depan sepeda motor dan juga di samping kiri atau kanan bagian belakang motor. Lampu sein berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, di belakang, dan di sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk belok atau berpindah arah jalan.

Mengenal sistem pengapian sepeda motor

Lampu Sein atau weser berperan penting juga agar kita dengan mudah bisa berhenti saat berkendara. Jika kita ingin mengubah arah jalan, berbelok bahkan juga ingin berhenti (stop), usahakan agar dilakukan sebelumnya. Dalam peraturan lalu lintas pengendara di wajibkan mengaktifkan lampu Weser dari jarak 100 meter sebelum melakukan perubahan arah gerak kendaraan. Cara ini dilakukan si pengendara agar pengguna jalan yang lain dapat mengerti kendaraan kita apakah ingin berbelok, atau mengubah arah gerak sepeda motor.

Pada semua jenis sepeda motor akan terpasang saklar pada sisi kiri bagian bawah setir. Lampu weser dapat diaktifkan dengan menggeserkan saklar ke arah kiri atau ke arah kanan. Saat saklar diaktifkan maka lampu sein akan berkedip secara teratur dengan menghasilkan lampu kedipan berwarna kuning.  Fenomena ini dapat terjadi karena adanya alat yang disebut Flasher. Alat ini bertugas untuk menghasilkan kedipan yang teratur apakah ke kiri atau arah ke kanan. Kebanyakan juga para pengendara yang menukar flasher motornya dengan flasher mobil supaya dapat menghasilkan kedipan lampu sein secara bersamaan. Baca juga artikel saya mengenai Tips praktis perawatan berkala sepeda motor.

6.  Klakson

Klakson (horn) adalah komponen pembuat tanda suara berdasarkan getaran membram akibat adanya elektromagnet pada lilitan yang terdapat pada klakson. Apabila ombol ditekan maka arus listrik akan mengalir dari baterai melalui horn relay dan menghubungkan itik kontak pada relay tersebut. Arus listrik mengalir melalui lilian pada klakson dan memebentuk medan magnet yang selanjutnya menarik pelat ke bawah. Pada saat ini, titik kontak pada klakson akan terbuka sehingga aliran terputus. Pelat akan bergerak ke atas, kembali pada dudukan semula karena adanya elastisitas dari diafragma. Hal ini mengakibatkan titik kontak tadi berhubungan lagi dan pelat kembali bergerak ke bawah. Proses ini berlangsung sedemikian cepatnya sehingga pada membran terbenuk getaran yang menghasilkan suara.

7.  Wire Harness

Keadaan yang sebenarnya bahwa instalasi listrik pada sepeda moor sport dikemas dalam wire harnes.Wire harness dilengkapi terminal sambungan yang satu sama lain berbeda sehingga untuk menyambung komponen - komponen listrik menjadi lebih mudah dan kekeliruan penyambung dpat dihindari.

Peletakan Kabel pengontrol dan kabel listrik

Hal - hal yang harus diperhatikan pada waktu memasang dan menempatkan kabel-kabel listrik pada sepeda motor adalah sebagai berikut:

  1. Kabel listrik atau kabel pengontrol yang longgar dapat menjadi sumber kecelakaan. Setelah pemasangan, periksalah apakah kabel sudah dalam keadaan terikat dengan erat.
  2. Jangan menjepit kabel-kabel pada titik-titik pengelasan aau klem penahan kabel.
  3. Pasang kabel pengontrol dan kabel listrik pada rangka dengan pengikat kabel yang tersedia pada tempat -tempat yang telah ditentukan. Kencangkan pengikat sedemikian rupa sehingga hanya permukaan yang berisolasi yang menyenuh kabel.
  4. Lindungi kabel listrik (wire harness) sedemikian rupa sehingga tidak tertarik kencang atau mempunyai kelonggaran yang berlebihan.
  5. Lindungi kabel dan susunan kabel listrik dengan pembalut isolasi listrik dari sudut yang tajam. Bersihkan permukaan pemasangan sebelum memasang pembalut isolasi listrik.
  6. Jangan menggunakan kabel atau kabel listrik dengan isolasi yang rusak. Perbaikilah dengan membalutnya dengan pia pelindung atau ganti dengan kabel yang baru.
  7. Tempatkan susunan kabel listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari ujung atau sudut yang tajam. Juga hindari ujung - ujung baut dan sekrup yang menonjol.
  8. Jauhkan susunan kabel listrik dari knalpot dan bagian - bagian panas yang lain
  9. Pastikan bahwa grommets diempatkan dengan baik pada alurnya.
  10. Setelah diikat, pastikan bahwa masing - masing susunan kabel listrik tidak menggangu pergerakan atau pergeseran dari bagian-bagian lain.
  11. Setelah penempatan, periksalah bahwa susunan kabel listrik tidak terpelintar atau tertekuk.
  12. Susunan kabel listrik yang ditempatkan menelusuri stang kemudi tidak boleh tertarik kencang, mempunyai kelonggaran berlebihan, terjepit oleh atau menggangu bagian - bagian di dekatnya atau yang mengelilinginya pada semua posisi perputaran kemudi.
  13. Jangan tekuk atau puntir kabel pengontrol. Kabel pengontrol yang rusak tidak dapat bekerja dengan lancar dan mungkin akan macet atau tersangkut.
Demikian ulasan saya mengenai sistem penerangan pada sepeda motor semoga artikel kali ini memberikan faedah bagi kita dan dapat menambah pengetahuan. jika bermanfaat silakan bagikan kepada teman yang lain.

Artikel Terkait

0 Komentar:

Post a Comment