Penyebab dan Mengatasi Mesin Motor Mati Setelah Menerjang Banjir

shares

Penyebab dan Mengatasi Mesin Motor Mati Setelah Menerjang Banjir - Berikut beberapa penyebab dan solusi untuk mengatasi mesin mogok dikala menerjang banjir. Mungkin tidak lengkap alasannya hanya berdasar pada pengalaman pribadi penulis.

Kabel atau Cop Busi Basah

Entah alasannya umur atau desain yang salah , beberapa motor mampu eksklusif mati jika tutup busi terendam air. Penyebabnya yakni listrik yang seharusnya mengalir ke busi menjadi mengalir di luar mesin alasannya listrik tegangan tinggi jadi mengalir melalui medium air yang membasahi kabel atau tutup busi. Ini mampu terjadi jika kabel atau tutup busi ada yang bocor insulasinya atau seal karetnya lemah.

Untuk membuat mesin menyala lagi , maka harus dipastikan baik kabel ataupun busi atau tutup busi kering. Untuk mengecek , coba dilihat apakah terdengar suara listrik mengalir di luar mesin. Terkadang jika setengah berair mesin menyala tersendat sendat alasannya busi kadang menyala dan kadang tidak. Saat tidak menyala terdengar ajaran listrik di luar.

Penyebab dan Mengatasi Mesin Motor Mati Setelah Menerjang Banjir_
image source: lanangindonesia.com
baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Motor Berasap Putih Tipis

Bisa juga busi dibuka lalu dilihat apakah busi di luar mesin mampu menyala terus menerus selama distarter. Jangan lupa pasang busi pengganti di mesin jika sudah pakai sistem injeksi. Semprotan bensin dari sistem injeksi mampu berbahaya dan menyebabkan kebakaran.

Filter Udara Basah

Bila air sempat masuk ke filter udara , maka filter udara mampu basah. Saat filter udara berair maka udara yang masuk jadi terhambat. Udara yang terhambat membuat campuran materi bakar dan udara menjadi tidak seimbang. Campuran yang tidak seimbang ini membuat mesin tidak mampu berjalan normal atau seringnya eksklusif mati.

Untuk mampu membuat mesin berjalan normal , maka filter udara harus dikeringkan. Karena mengeringkan filter udara butuh waktu maka sebagai solusi sementara lepaslah filter udara. Bila membongkar filter udara susah , maka coba lepas selang dari filter udaranya saja.

Dalam kondisi normal bahwasanya filter udara dibuat lumayan kedap air. Namun beberapa motor mempunyai kelemahan yaitu adanya katup kecil di episode bawah filter udara. Sepertinya tujuannya semoga cairan yang masuk ke filter mampu keluar. Cairan ini mampu dari dalam mesin (bensin) atau dari luar (hujan). Katup ini normalnya kedap , namun alasannya umur mampu saja jadi tidak kedap atau bahkan terlepas , dan membuat air jadi mampu masuk ke filter udara.

Air juga mampu masuk jika ada kebocoran di selang atau filter.

Air Masuk dari Knalpot

Mesin mampu mati jika air masuk dari knalpot. Saat knalpot penuh air mesin juga akan susah menyala.

Untuk mampu membuat mesin menyala dengan normal maka air harus dikeluarkan dari knalpot dulu. Setelah air dikeluarkan maka mesin akan mampu menyala normal lagi.

Penulis pernah mengalami kejadian ini di Honda Beat ESP. Penyebabnya bukan alasannya banjir , tapi alasannya anak main air memasukkan selang ke knalpot. Penulis tidak tahu sehingga resah dikala mesin distarter cuma suara glug glug glug tapi tidak menyala. Tahu kemasukan air gres setelah lihat di knalpot memercikkan air dikala di starter. Setelah air di keluarkan , mesin mampu menyala normal lagi.

Mesin Kemasukan Air / Busi Basah

Air mampu juga masuk ke mesin melalui susukan masuk / intake / filter udara dan membuat mesin mati. Bila air hanya sedikit maka selama udara mampu lancar masuk (filter udara dilepas) maka mesin mampu menyala lagi. Bila busi hingga berair , maka busi harus dikeringkan dulu. Air mampu dikeluarkan dari mesin dengan menstarter mesin beberapa kali.

Bagaimana jika komponen kelistrikan terendam air?

Komponen kelistrikan yang terendam air biasanya akan tetap bekerja normal. Lampu senter 12V akan tetap menyala jika dinyalakan di dalam air. Normalnya air punya hambatan cukup tinggi. Air akan punya hambatan rendah jika mengandung banyak garam , bersifat asam atau bersifat basa.

Menurut penulis yang lebih merusak dikala memaksa mesin menyala dengan kondisi komponen kelistrikan terendam air yakni proses elektrolisis. Yaitu proses yang terjadi antara episode aktual dan negatif. Bagian aktual akan mengalami korosi secara jago , sangat jauh lebih cepat dari proses korosi normal. Besi mampu berkarat dalam hitungan detik.

Makara jika ada episode komponen atau kabel terkelupas mempunyai tegangan aktual , jika ada air yang menghubungkan ke bodi atau tegangan negatif maka episode tersebut akan berkarat. Bila kabel serabut maka mampu jadi putus.

Yang perlu diperhatikan setelah melewati banjir

Setelah melewati banjir ada baiknya untuk mengeringkan kendaraan. Perhatikan terminal , colokan kabel atau sambungan listrik. Pastikan kering alasannya jika berair dan menyambung aktual dan negatif akan cepat sekali berkarat dan mampu putus terminal atau kabelnya.

Air juga akan mengurangi pelumasan di bearing atau episode yang biasanya dilumasi. Coba tambahkan pelumas pada episode yang membutuhkan menyerupai bearing , skok , rantai , engsel rem , engsel persneling atau kabel rem.

Bagian CVT motor matik biasanya tidak kedap air , sehingga air mampu membanjiri episode CVT jika terendam. Komponen CVT perlu di cek setelah banjir. Dalam kondisi berair komponen CVT mampu bekerja tidak sempurna. Setelah melewati banjir , sebaiknya dipastikan pelumasan episode CVT masih bekerja sempurna.

Coba cek juga oli mesin dan transmisi. Pastikan kondisi oli keduanya dalam kondisi bagus. Bila hingga ada buih atau menjadi putih maka itu menunjukan air bercampur oli. Sebaiknya segera diganti alasannya air membuat tabrakan menjadi makin parah.

Artikel Terkait

0 Komentar:

Post a Comment